Assalamua'laikum, halo temen-temen. Ketemu lagi nih. Terlalu lama diabaikan, kayanya sakit juga. Sama nih kaya blog ini, yang udah lama buangeet ga ngasi tulisan. Blognya lagi nge-notice minta diperhatiin. Sekarang aku udah kasi perhatian dan kasih sayang nih, semoga sampe juga ke kalian yang baca yaa.
Sebelum lanjut, gimana kabarnya shay? Udah bahagia atau masih sibuk nyari definisinya? Semoga bahagia. Menurutku sih, rugi ya kalo kita sibuk nyari definisi, tanya sana sini. Apalagi banyak waktu yang dibuang cuma untuk sebuah arti, apa ga merasa itu keji? Menurutku lagi, bukankah semua hanya untuk disyukuri?
Ya udah lah ya, aku do'ain kalian bahagia aja yah.
Kali ini aku akan membahas yang baru saja menimpaku, mungkin kalian sudah pernah atau bahkan sering mengalaminya. Mau tau? dibaca sampe akhir ya...
"Kehilangan" adalah bab kehidupan yang akan aku kupas ditulisan ini, tapi mengupasnya tidak akan tajam, karena ini bukan Program SILET RCTI (sok asyik).
Berbicara mengenai kehilangan, sudah pasti bukan bahagia yang dirasakan, tapi sakit yang tak tau lagi
harus diapakan. Betul bukan?. Hampir 17 tahun hidup berkali kali aku mengalaminya, entah itu kehilangan sosok, harapan, cinta atau lainnya. Berkali-kali kehilangan, berkali-kali juga harus melupakan kenangan. Mau lelah, tapi ada kamu gajadi deh. Malu:)
Terhitung sudah 10 hari aku disiksa kenangan, susah melupakan. Bagaimana aku bisa melupakan, jika dimalam hari masih bersenda gurau, dipagi hari aku sudah dipisahkan. Bukan untuk sementara tapi selamanya. Kalian pasti tau apa yang aku alami, tanpa harus panjang lebar tulisan ini bersilaturahmi.
Aku tau, disetiap pertemuan pasti ada perpisahan. Aku tau, setiap kenangan tak semestinya dihilangkan.
Aku tau betul itu. Tapi semudah itukah aku melakukan?
Sudahlah, jangan dipikir biar aku saja..
Beberapa hari ini setelah kehilangan sosok itu, ada sedikit yang aku sadari, yakni jangan pernah sesekali mengabaikan pertemuan, jangan pernah setengah-setengah memberi perhatian, jangan sungkan mengatakan apa yang ingin dikatakan, pada siapapun itu. Entah teman kamu, diri kamu sendiri, keluarga, sahabat, tetangga, pedagang cilok, atau pedagang gorengan sekalipun. Jika sudah diambang perpisahan, agar tidak terlalu merasakan kepedihan. Karena perhatian yang kurang, pertemuan yang diabaikan pun kata serta rasa yang tak sempat disampaikan.
Jangan pernah ragu melakukan, diakhir nanti sakit. S E R I U S..
Cielaah serius amat ya.. hehe.
------------
Sampaikan apa yang disimpan, sebelum datang perpisahan
------------
Udah gitu aja duluu, otak masih mendett. Pikiran masi tidak selancar Azlām menuju sasaran. Cuma mau ngingetinn, kalo kamu kehilangan, wajar sedih, tapi jangan berlebih nanti perih.
***
Dadaaaaah, semangat yaa buat kalian semua. Semoga selalu dalam lindungan Allah, terus berkarya, bahagia teruss ! ! !
Love,
Maaf atas salah kata dan rasa, Waassalamua'laikum wr. wb